Sekartaji

Isu Lingkungan, Perempuan dan Globalisasi di Indonesia

Friday, April 21, 2006

Mencipta Keindahan Menjaga Keragaman




Lagi-lagi cerita tentang Sekaralas,
Disini kami di komunitas Subur Gemi Nastiti - bekerja mengumpulkan berbagai jenis tanaman obat dan tanaman hias yang memiliki akar kultural yang dalam pada masyarakat pedesaan Jawa. Jika landscaper di kota sibuk mengembangkan desain-desain taman yang menggunakan bunga-bunga dan tanaman hias eksotis, import dan bergantung pada penjual-penjual benih multinasional, kami justru melakukan gerakan counter-culture dengan mengembangkan tanaman-tanaman asli. Kebun dan taman kami lambat laun berkembang menjadi 'seed-bank tanaman asli - terutama tanaman obat, tanaman hias dan juga buah-buahan.

Dalam upaya menjaga keberlanjutan hidup tanam-tanaman ini kami sering menjumpai masalah. Contohnya, untuk buah pepaya, yang dua puluhan tahun yang lalu tersedia dalam berbagai bentuk, warna dan rasa - kini di desa dan (saya curiga) di sebagian besar Jawa hanya tersedia pepaya bangkok. Pepaya asli yang tumbuh tinggal pepaya sayur - yang hanya memiliki rangkaian bunga yang lebat - ini yang digemari sebagai sayuran. Juga buah bligo - yang dulu tumbuh dimana-mana, digunakan sebagai sayuran, juga sebagai obat panas dalam. Kini telah hilang dari desa. Oleh karenanya, kami di SGN - kemanapun kita pergi selalu membuka mata lebat-lebar untuk mencari benih-benih berbagai tanaman ini. Untungnya - kepunahan spesies (termasuk tanaman) kadang-kadang hanya bersifat lokal. Jika halnya masih demikian kami masih dapat mengintroduksikannya kembali kesuatu wilayah. Yang sering tidak disadari - tanaman seperti juga makhluk yang lebih 'dramatis' seperti gajah, harimau, elang, dan berbagai satwa laut juga dapat mengalami kepunahan. Kepunahan tanaman punya dampak yang sama dengan kepunahan binatang - karena sama-sama merusak keberlanjutan 'rantai-kehidupan/makanan' di alam.

Dalam memperingati "Hari Bumi" kami di SGN juga menyikapinya dengan melawan arus. Bagi kami hari bumi adalah setiap hari. Setiap hari melalui setiap kegiatan kami - niscaya kami selalu mencoba merayakan keagungan bumi - dan mencoba melakukan sesuatu untuk menjaga kelestariannya.

Gambar diatas adalah bunga cempaka mulya (yang putih) - bunga ini harum sekali disore hari, dan bunga 'wahyu tumurun' (yang merah), cantik sekali untuk digunakan sebagai tanaman pagar. Orang yang memelihara bunga ini dihalamannya akan selalu menikmati wahyu illahi dalam hidupnya. Bukan begitu?

1 Comments:

At 6:28 AM, Anonymous Anonymous said...

beaut pics.

 

Post a Comment

<< Home