Sekartaji

Isu Lingkungan, Perempuan dan Globalisasi di Indonesia

Friday, April 07, 2006

Alija dan Binu Berjumpa Titan Arum - Bunga Terbesar Didunia


"Halo Binu, ini aku, Alija. maaf ya tadi mamaku butuh bantuan, jadi aku agak lama".
"Oh, Alija....namamu Alija ya. Senang bertemu kembali denganmu alija" Hmmm....Sampai dimana ya tadi ceritanya?"
"Kau menceritakan kampung halamanmu di tepian sungai Siak, dimana banyak pohon binuang raksasa dan kehidupan hutan yang ramai dan berwarna." kata Alija.
"Ya...." Binu bergumam "Masa yang indah. Ketika itu hutan di Riau masih utuh....dari tempatku berakar aku bisa mengamati semua yang terjadi disekelilingku, tetanggaku luar biasa beragam, hidup selalu riuh baik pada waktu siang maupun malam....".
Alija mendengarkan dengan takjub....lambat laun mendengar suara Binu membuat kesadarannya seperti tersedot kedalam petualangan masa lalu Binu di hutan Riau yang lebat.
Matahari bersinar cerah di lereng tepian sungai Siak yang tak terlalu curam. Dia memandang sekelilingnya dan melihat berbagai tanaman dengan bermacam-macam bentuk daun, besar, kecil, dan semua nada warna hijau yang mungkin dibayangkan.
Tiba-tiba Alija mengerinyitkan hidungnya, tercium bau tak sedap. Mirip bangkai yang teramat busuk. Mimik wajahnya kelihatan sedikit takut - ada apa gerangan? demikian pikirnya.
Binu memperhatikannya dengan geli - "ada apa Alija?"
"Bau ini lho Binu. Apakah ada binatang mati didekat sini?"
"Oh...jangan khawatir itu hanya bau bunga raksasa, bunga terbesar didunia - namanya Titan Arum (Amorphophallus titanium), itu bunga asli Sumatra. Karena baunya itu dia sering dinamai juga bunga bangkai" Jelas Binu. "Titan mengeluarkan bau busuk itu untuk menarik kaum serangga terutama kaum kumbang dan lalat pemakan bangkai untuk hinggap diputik bunganya dan membantu proses penyerbukan. Dengan begitu Titan dapat menghasilkan buah-buah yang kemudian bijinya akan tumbuh menjadi anak-anak penerus kehidupan Titan arum di alam". Jelas Binu lebih jauh.
"Titan, kenalkan teman baruku, namanya Alija" Binu mengenalkan Alija kepada bunga raksasa itu.
Alija harus mendongak hingga belakang lehernya sakit. Bunga itu seperti muncul dari tanah begitu saja - tinggi sekali, hampir mencapai tiga meter tingginya. Ditengah-tengah bunga - Alija melihat sebentuk putik bunga yang sangat besar terbungkus satu kelopak bunga raksasa, warnanya bergradasi antara merah maroon dan hijau. Bunga itu sedikit bergoyang - seolah tak yakin harus bagaimana menyambut Alija.
Menangkap keraguan Titan Arum, Binu segera menjelaskan "anak manusia yang ini baik Titan - tak ada niat buruknya. Alija sangat ingin tahu betapa menakjubkannya hutan kita ini, mungkin dia dapat membantu menghentikan kehancuran yang kita alami".
"Kehancuran? Apakah kalian terancam kehancuran?" Alija menyahut keheranan.
"Ya...kami keluarga Titan Arum, kian lama kian sulit mendapatkan bantuan untuk berkembang biak. Karena burung Enggang (rhinoceros hornbill bird atau Beceros rhinoceros) yang membantu penyebaran benih kami, kini tak banyak lagi. Mereka butuh hutan yang utuh untuk hidup sejahtera. Padahal kini hutan kami semakin sempit diambil alih oleh manusia." Kisah Titan arum."Tanpa kehadiran Enggang, kami tak mampu menyebar ke berbagai belahan hutan - Enggang suka sekali memakan biji-biji kami yang matang dan merah - lalu mereka mengeluarkan biji-biji kami melalui kotoran mereka di tempat-tempat jauh dimana mereka hinggap".
"Apakah Enggang sudah tak ada sama sekali Titan?" tanya Alija. "Apakah aku bisa membantu menyebarkan benihmu?"
"Enggang masih ada - namun tinggal sedikit Alija. Jika ingin berjumpa Enggang, kamu akan harus kembali beberapa minggu lagi, pada waktu itu buah-buahku sudah akan merah dan ranum, siap untuk disantapnya. Pada waktu itu, akan kami kenalkan kamu pada Enggang, dan diapun akan bisa menceritakan kepadamu semua berita hutan. Di hutan ini, kaum burung seperti Enggang, adalah juga wartawan yang paling tangguh - mereka mampu pergi jauh dan kembali dengan berbagai cerita baru".
Mendengar semua ini, Binu kemudian berjanji untuk membawa Alija untuk berpetualang ke hutan pada waktu buah si Titan matang nanti.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home