Whats in A Name?
Sekaralas (Bunga Hutan)
Itu nama desa kelahiranku nun diperbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dikaki gunung Lawu.
Sebuah nama yang cukup indah - dan mampu membawa imajinasi kedalam petualangan yang penuh warna.
Aku membayangkan - desa ini menjadi hutan bunga. Dimana dukuh-dukuh (satu desa di Jawa biasanya terdiri atas beberapa 'pedukuhan') saling dihubungkan oleh jalan-jalan yang dinaungi pohon-pohon berbunga - seperti tanjung, kenanga, kantil, arum-ndalu, dan lainnya... Boleh juga beberapa jalan ditanami pohon asam - pohon ini bunganya juga cantik - mirip kupu-kupu kecil berwarna kuning.
Aku sering membayangkan - menanami pohon-pohon bunga ini sepanjang kanan-kiri jalan desa menembus pedukuhan dan melintasi persawahan (tahukah anda bahwa desa-desa jawa jikalau dilihat dari langit menyerupai oasis-oasis hijau zamrud ditengah lautan hijau muda (jika padi masih muda) atau lautan emas (jika padi sudah menguning). Jika pohon-pohon ini telah tumbuh tinggi, berbunga wangi, berkelok-kelok hingga pinggir jembatan sungai pembatas desa - rute ini akan menarik untuk dilewati dengan andong (kereta kuda kecil). Betapa akan nikmat melewati lorong-lorong pohon yang mewangi - sambil memandangi tanaman padi yang melambai tertiup angin, diiringin gemerincing bel-bel kuningan kecil yang menghiasi leher kuda. lalu desaku ini menjadi tempat orang-orang dari desa-desa sekitar datang untuk menikmati indahnya Sekaralas...
Aku bermimpi - Dukuh Ngembong - salah satu dukuh paling pinggir di Sekaralas - terhubung dengan dukuh pusat Sekaralas oleh lorong pohon bunga kantil. lalu disana seni anyam-menganyam kembali subur - sehingga disana dibangun suatu 'griya anyam' - sebuah 'bengkel karya' dimana warga berkreasi - dan orang lain dapat datang untuk belajar menghayati salah satu 'heritage' budaya pertanian Jawa sambil terus mengeksplorasi seni kriya ini --- atas dasar akar kultural mengembangkan berbagai benda yang berguna dalam konteks hidup yang kini.
Aku bermimpi - Dukuh Waturumpuk - dihubungkan oleh kanopi pohon-pohon tanjung yang ditanam rapi dikanan kiri jalan. Disana akan hidup kembali tradisi membatik - dengan 'griya batik' yang dikelola komunitas pedukuhan.
Aku bermimpi - jalan raya Sekaralas yang menghubungkannya dengan dukuh Mbulak-Asem - dihubungkan oleh jalan yang dinaungi pohon-pohon asem - dan disini subur kembali tradisi memahat wayang.
Ah....sebenarnya 'cultural heritage' desaku ini cukup kaya. Namun kini harta karun ini terpendam dalam ketergesaan jaman - yang menginginkan segala sesuatu yang serba instan..
Kuingin menggali kembali harta karun ini - dan membaginya bersama dengan komunitas desa - untuk dijadikan modal bagi pembangunan yang lebih manusiawi di masa depan.
Disini tersaji sebuah jalan raya yang dinaungi indahnya pohon cherry berbunga. Ternyata - mimpiku untuk mewujudkan jalan-jalan indah berbunga - didahului oleh orang Amerika.... he he he...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home