Sekartaji

Isu Lingkungan, Perempuan dan Globalisasi di Indonesia

Wednesday, May 10, 2006

Hari Untuk Komunitas: SGN Bikin Bazar






Minggu pagi (7/5/06) bersamaan dengan bursa buku anak-anak, team Subur Gemi Nastiti (SGN) membuka bengkel kreasi sederhana. Bengkel ini memberi kesempatan bagi pengunjung untuk mengenal lebih jauh tentang karya-karya team SGN. Di sana kami tampilkan kerajinan tangan kayu yang berupa mote-mote serta kertas seni berbahan serat alami (serat gedebog, jerami dan sansiviera). Ditampilkan pula hasil olahan kertas seni yang berupa scrap book.

Setiap pengunjung dapat melihat, mengamati bahkan terlibat dalam aktivitas kreatif yang coba ditawarkan. Beberapa kawan SGN mendemonstrasikan cara-cara pembuatan kertas seni berbahan serat alami. Pengunjung di ajak berkeliling tempat produksi dan kebun untuk melihat bagaimana proses pembuatan kertas seni dilakukan dan bahan baku apa saja yang bisa digunakan dalam pembuatan kertas. Tentu saja bahan-bahan yang disediakan alam sekitar kita, sehingga dapat menjamin kelanjutan kegiatan ini dalam jangka panjang.

Setelah itu kembali ke stan bengkel kreasi untuk mengolah kertas seni menjadi buku. Beberapa pengunjung yang di antaranya adalah pelajar, guru, wiraswastawan bahkan pedagang makanan keliling tertarik untuk mengikuti langkah-langkah pembuatan buku ini. “Kok bisa ya, bikin kertas dari gedebog?”, kata seorang guru yang nampak serius mengamati proses pembuatan buku ini. Acara ini berjalan santai dan menarik, terbukti 2 guru dari sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas berkeinginan mengirimkan murid-murid di sekolah mereka untuk belajar membuat kertas pada team SGN.

Lain lagi dengan pembuatan mote kayu. Banyak orang terlibat langsung dalam proses produksinya. Kami menyediakan bahan-bahan mentah yang berupa potongan kayu siap olah menjadi mote, sehingga pengunjung dapat langsung mempraktekkan ketrampilan tangan mereka dalam membuat mote-mote kayu. Tua, muda, laki-laki, perempuan, semua terlihat menikmati proses kreatif ini. Ada satu remaja yang terlihat asik, duduk bersila di pojok bengkel. Tangannya menyayat potongan-potongan kayu untuk kemudian dibuat mote berbentuk bola-bola kecil. Selama 1 jam dia bisa menghasilkan 5 mote kasar yang lalu dihaluskan dan siap disemir. Hebat untuk seseorang yang sama sekali belum pernah membuat mote seperti ini. Mote yang dibuat murni dari karya tangan manusia dan bukan mesin. “Saya ingin kamar saya nanti, dihiasi gantungan mote seperti ini”, begitu katanya pada saya.

Membuka cakrawala pandang, menarik perhatian dan melibatkan warga masyarakat. Begitulah keinginan kami, team SGN dalam “menularkan” virus kreatifitas kepada masyarakat di daerah ini. Banyak karya bisa tercipta dari daya kreatif dalam menanggapi kekayaan alam sekitar. Mencipta sesuatu yang terabaikan dan tampak tak berguna menjadi sesuatu yang lebih berarti. (Kontribusi Sari, Motor Kegiatan SGN di Sekarala)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home