Sekartaji

Isu Lingkungan, Perempuan dan Globalisasi di Indonesia

Monday, June 05, 2006

Sabar dan Iklas Menghadapi Cobaan

Hari-hari belakangan ini kami di Sekaralas, benar benar mengalami dan merasakan makna peribahasa "Untung tak dapat diraih, malang tak bisa ditolak". Sejak tanggal 27 Mei yang lalu, kegiatan kami sedikit terhenti di desa Sekaralas. Kami di Subur Gemi Nastiti - pergi ke Klaten untuk membantu saudara-saudara kami yang karena gempa, mendadak menghadapi kesulitan hidup yang berlipat-lipat kebih sulit dibanding yang kami hadapi di Sekaralas. Awalnya kami mengirim dua orang - Sari dan Mia, mereka naik bis menuju Klaten berbekal beras satu kwintal yang mampu mereka angkat. Kini mereka disusul oleh Wahyono, Suparmi, Nur, Repan, dan Hermanto.

Saya, anggota SGN yang ada di kota Bogor, mencoba membantu dengan menggalang dukungan dari semua handai tolan untuk mendukung upaya teman-teman SGN membantu komunitas di Dusun Bicak dan Ngunut, Kalurahan Brangkal, Wedi, Klaten. Kegiatan ini dibantu oleh, Ayah Ibu, kakak dan Adik saya, semuanya penduduk Sekaralas yang berdiaspora ke Australia dan Inggris. Perkembangan pekerjaan ini dapat dilihat di:

http://kerabat-yogya.blogspot.com/

Rumah-rumah di kedua dusun ini 100 persen tak bisa dihuni lagi. Pada saat gempa hampir 90 % rata dengan tanah, dan kini sisanya diratakan dengan tanah supaya aman. Dua orang meninggal dan banyak sekali luka-luka. Hingga hari ketiga setelah gempa, hampir tak ada bantuan yang mengalir ke Dusun-Dusun ini. Dan jaringan pertemanan SGN dengan berbagai pihak, termasuk Klinik Kerabat Kota Yogyakarta, sangat membantu mengisi kekosongan bantuan ini. Untunglah ini sudah berubah kini... Esok akan datang kiriman 1 ton beras dari pekalongan dikirim oleh YBK, sebuah yayasan di Jakarta, mereka juga telah meminjamkan dua genset. Relawan-relawan SGN bekerja dengan masyarakat kedua dusun telah membersihkan puing dari rumah salah satu warga di masing-masing Dusun - yang menyumbangkan pekarangannya untuk kemudian menjadi post anak-anak. Tenda sudah berdiri, genset sudah dimiliki - Baru saja saya selesai ngobrol lewat telepon dengan teman-teman SGN - nanti malam anak-anak dusun Bicak dan Ngunut sudah akan menyelenggarakan TPA dipost mereka. Mereka sangat antusias ikut mengembangkan tempat bagi mereka bermain, belajar dan mendapatkan makanan bergizi.

Jika anak-anak sudah dapat terlayani dengan baik, maka para orang dewasa akan lebih mudah melaksanakan upaya-upaya rekonstruksi.

SGN bekerja bahu-membahu dengan penduduk Dusun, mendistribusikan bantuan. Bahkan anak-anakpun aktif membantu.
Hari ini Mia akan pulang ke Sekaralas, untuk meminjam sementara mainan-mainan yang ada di sanggar SGN di Sekaralas untuk digunakan oleh anak-anak Bicak dan Ngunut. Dari Bogor - saya juga mulai menerima sumbangan buku dan mainan anak bagi anak-anak Bicak dan Ngunut.... Siapa mau menyumbang? Boleh hubungi saya..

Dari pengalaman membantu saudara-saudara setanah air di Dusun Bicak dan Ngunut, kami di SGN sungguh menjadi paham apa makna sabar dan iklas menghadapi cobaan. Saudara-saudara kami mengajarkan ini melalui ketegaran sikap yang lembut, dan keiklasan untuk berusaha bangkit dengan segala daya yang dimiliki.

Foto-foto kegiatan akan menyusul jika Sari dapat mengakses internet....